Author Archives: Nuraini Vita Rahmawati

About Nuraini Vita Rahmawati

Yesss Yesss

PRAKTIKUM IPA TRANSPORTASI DARAH

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM IPA

SISTEM TRANPORTASI DARAH

Picture1

              Kelompok 3 :

  1. Abdillah Septian Nuur Fajri             (01/VIIIF)
  2. Khairunissa Nurul Fauzia                (15/VIIIF)
  3. Muhammad Ilham Setya Deva        (17/VIIIF)
  4. Nuraini Vita Rahmawati                   (20/VIIIF)

 

 

SMP N 1 Wonosari Gunungkidul

Jl. Kolonel Sugiyono No 35 B Wonosari, Gunungkidul

Kata Pengantar

 

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat mengikuti kegiatan pengamatan adanya fotosintesis dan menyelesaikan laporan ini. Kami menyadari bahwa kegiatan pengamatan ini dapat terlaksanakan karena adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Agus Suryono, M.Pd. selaku kepala SMP N 1 Wonosari.
  2. Bapak/Ibu Guru yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.
  3. Orang tua yang telah memberi dukungan dan do’a restu kepada kami.
  4. Serta, semua pihak telah membantu menyelesaikan laporan ini.

Demikian laporan ini kami buat, tentunya dalam penulisan laporan ini kami mempunyai banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun kami butuhkan agar laporan yang kami buat mendatang menjadi lebih baik. Kami berharap semoga laporan ini bermanfaat bagi kami khususnya, teman-teman, guru, dan siswa untuk meningkatkan mutu pendidikan.

 

Wonosari, 28 Januari 2016

 

 

 

Praktikum 1

Mengukur Denyut Nadi

 

Alat dan bahan :

  1. Tangan
  2. Stop watch

Langkah Kerja

  1. Berkumpulah dengan teman satu kelompokomu.
  2. Gunakan dua jarimu (selain ibu jari) untuk menemukan denyut nadi pada pergelangan tangan temanmu.
  3. Hitung denyut nadi pada pergelangan tangan teman kamu selama 15 detik, kemudian kalikan hasilnya dengan
  4. Selanjutnya, catatlah hasilnya pada buku IPA kamu. Lakukan penghitungan dengan cermat dan teliti agar tidak terjadi kesalahan.
  5. Mintalah temanmu untuk berlari-lari kecil selama satu menit.
  6. Ulangi langkah kegiatan 1 – 3 kembali.

 

PERTANYAAN

  1. Berdasarkan data hasil percobaan, apakah terdapat perubahan denyut nadi dari kedua penghitungan yang kamu lakukan? Bagaimana hasilnya?
  2. Menurut pendapatmu, mengapa jawaban yang kamu tuliskan pada nomor 1 dapat terjadi?

JAWABAN

  1. Ada perubahan denyut nadi, setiap orang memiliki denyut nadi yang berbeda

Hasil :

No Nama Jenis Aktivitas Waktu Jumlah Denyut
1 Tian Diam 15 s 20*4 = 80
Tian Loncat 15 s  32*4 = 128
2 Deva Diam 15 s 19*4 = 76
Deva Lari 15 s 32*4 = 128
3 Rahma Diam 15 s 20*4 = 80
Rahma Lari 15 s 32*4 = 128
4 Zia Diam 15 s 28*4 = 112
Zia Jalan 15 s 32*4 = 128

 

 

 

Praktikum 2

Model Tiruan Darah

 

Alat dan bahan :

  1. Tabung reaksi
  2. Pipet tetes
  3. Gelas ukur
  4. Minyak goreng
  5. Air
  6. Pewarna makanan

Langkah kerja :

  1. Bentuklah satu kelompok yang terdiri atas tiga orang.
  2. Tuangkan 5 mL minyak goreng ke dalam tabung reaksi. Gunakan gelas ukur untuk mengukur volume minyak goreng. Lakukan pengukuran dengan cermat dan teliti.
  3. Tuangkan 5 mL air ke dalam tabung reaksi. Gunakan gelas ukur untuk mengukur volume air. Lakukan pengukuran dengan cermat dan teliti.
  4. Tambahkan beberapa tetes zat warna kue pada campuran air dan minyak goreng.
  5. Tutuplah ujung tabung reaksi dengan cara menyumbat bagian mulut tabung reaksi menggunakan ibu jari.
  6. Kocoklah beberapa saat hingga seluruh komponen tercampur dengan cukup sempurna. Lakukan dengan hati-hati agar tabung reaksi tidak terjatuh.
  7. Diamkan tabung reaksi beberapa saat, biarkan hingga campuran terpisah.
  8. Gambarlah pada buku IPA kamu lapisan yang terbentuk pada campuran minyak goreng, air, dan pewarna makanan!
  9. Analogkan setiap lapisan larutan yang terbentuk dengan bagian-bagian darah.

 

Model Tiruan Darah

darah          20160122_105629

  1. Pada praktikum, minyak makanan diibaratkan sebagai leukosit yang berfungsi membunuh kuman
  2. Pada praktikum, air yang bercampur dengan pewarna makanan diibaratkan sebagai eritrosit yang berfungsi mengangkut oksigen dan sari makanan
  3. Pada praktikum, pemisah antara eritrosit dan leukosit adalah plasma darah  yang terdiri atas albumin, fibrinogen, dan globulin

 

 

Lampiran

  Praktikum 1

20160122_103618        20160122_103419 (1)

 

Praktikum 2

20160122_104814   20160122_105708

20160122_105629

Categories: IPA, Tak Berkategori | Tinggalkan komentar

LINGKUNGAN

Pengertian dari lingkungan adalah sesuatu yang berada di luar atau sekitar mahluk hidup. Para ahli lingkungan memberikan definisi bahwa Lingkungan (enviroment atau habitat) adalah suatu sistem yang kompleks dimana berbagai faktor berpengaruh timbal-balik satu sama lain dan dengan masyarakat tumbuh-tumbuhan. Menurut Ensiklopedia Kehutanan menyebutkan bahwa Lingkungan adalah jumlah total dari faktor-faktor non genetik yang mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi pohon. Ini mencakup hal yang sangat luas, seperti tanah, kelembaban, cuaca, pengaruh hama dan penyakit, dan kadang-kadang intervensi manusia.
Kepentingan atau pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadap masyakat tumbuhan berbeda-beda pada saat yang berlainan. Suatu faktor atau beberapa faktor dikatakan penting apabila pada suatu waktu tertentu faktor atau faktor-faktor itu sangat mempengaruhi hidup dan tumbuhnya tumbuh-tumbuhan, karena dapat pada taraf minimal, maximal atau optimal, menurut batas-batas toleransi dari tumbuh-tumbuhan atau masyarakat masing-masing.
Lingkungan terbagi 2 yaitu Biotik dan Abiotik dapat dijelaskan sebagai berikut :
  1. Komponen biotik (komponen makhluk hidup), misalnya binatang, tumbuh-tumbuhan, dan mikroba.
  2. Komponen abiotik (komponen benda mati), misalnya air, udara, tanah, dan energi.
Berdasarkan segi trofik atau nutrisi, maka komponen biotik dalam ekosistem terdiri atas dua jenis sebagai berikut.
  • Komponen autotrofik (autotrophic). Kata autotrofik berasal dari kata autos artinya sendiri, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen autotrofik, yaitu organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri berupa bahan organik berasal dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari. Oleh karena itu, organisme yang mengandung klorofil termasuk ke dalam golongan autotrof dan pada umumnya adalah golongan tumbuh-tumbuhan. Pada komponen nutrofik terjadi pengikatan energi radiasi matahari dan sintesis bahan anorganik menjadi bahan organik kompleks.
  • Komponen heterotrofik (heterotrofhic). Kata heterotrof berasal dari katahetero artinya berbeda atau lain, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen heterotrofik, yaitu organisme yang hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik sebagai bahan makanannya, sedangkan bahan organik yang dimanfaatkan itu disediakan oleh organisme lain. Jadi, komponen heterotrofit memperoleh bahan makanan dari komponen autotrofik, kemudian sebagian anggota komponen ini menguraikan bahan organik kompleks ke dalam bentuk bahan anorganik yang sederhana dengan demikian, binatang, jamur, jasad renik termasuk ke dalam golongan komponen heterotrofik.

Odum (1993) mengemukakan bahwa semua ekosistem apabila ditinjau dari segi struktur dasarnya terdiri atas empat komponen. Pernyataan yang serupa juga dikemukakan oleh Resosoedarmo dkk. (1986) bahwa ekosistem ditinjau dari segi penyusunnya terdiri atas empat kompoenen, yaitu komponen abiotik, komponen biotik yang mencakup produsen, konsumen, dan pengurai. Masing-masing dari komponen itu diuraikan sebagai berikut:
  1. Komponen Abiotik (benda mati atau nonhayati), yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri atas tanah, air, udara, sinar matahari, dan lain sebagainya yang berupa medium atau substrat untuk berlangsungnya kehidupan. Menurut Setiadi (1983), komponen biotik dari suatu ekosistem dapat meliputi senyawa dari elemen inorganik misalnya tanah, air, kalsium, oksigen, karbonat, fosfat, dan berbagai ikatan senyawa organik. Selain itu, juga ada faktor­faktor fisik yang terlibat misalnya uap air, angin, dan radiasi matahari.
  2. Komponen produsen, yaitu organisme autotrofik yang pada umumnya berupa tumbuhan hijau. Produsen menggunakan energi radiasi matahari dalam proses fotosintesis, sehingga mampu mengasimilasi CO, dan H20 menghasilkan energi kimia yang tersimpan dalam karbohidrat. Energi kimia inilah sebenarnya merupakan sumber energi yang kaya senyawa karbon. Dalam proses fotosintesis tersebut, oksigen dikeluarkan oleh tumbuhan hijau kemudian dimanfaatkan oleh semua makhluk hidup di dalam proses pemapasan.
  3. Komponen konsumen, yaitu organisme heterotrofik misalnya binatang dan manusia yang makan organisme lain. Jadi, yang disebut sebagai konsumen adalah semua organisme dalam ekosistem yang menggunakan hasil sintesis (bahan organik) dari produsen atau dari organisme lainnya. Berdasarkan kategori tersebut, maka yang termasuk konsumen adalah semua jenis binatang dan manusia yang terdapat dalam suatu ekosistem. Konsumen dapat digolongkan ke dalam: konsumen pertama, konsumen kedua, konsumen ketiga, dan mikrokonsumen (Resosoedarmo dkk., 1986; Setiadi, 1983).
    • Konsumen pertama adalah golongan herbivora, yaitu binatang yang makan tumbuh-tumbuhan hijau. Contoh organisme yang termasuk herbivora adalah serangga, rodensia, kelinci, kijang, sapi, kerbau, kambing, zooplankton, crustaeeae, dan mollusca.
    • Konsumen kedua adalah golongan karnivora kecil dan omnivora. Karnivora kecil, yaitu binatang yang berukuran tubuh lebih kecil dari karnivora besar dan memakan binatang lain yang masih hidup, misalnya anjing, kucing, mbah, anjing hutan, burung prenjak, burung jalak, dan burung gagak. Omnivora, yaitu organisme yang memakan herbivora dan tumbuh-tumbuhan, misalnya manusia dan burung gereja.
    • Konsumen ketiga adalah golongan karnivora besar (karnivora tingkat tinggi). Karnivora besar, yaitu binatang yang memakan atau memangsa karnivora kecil, herbivora, maupun omnivora, misalnya singa, harimau, serigala, dan burung rajawali.
    • Mikrokonsumen adalah tumbuhan atau binatang yang hidupnya sebagai parasit, scavenger, dan saproba. Parasit tumbuhan maupun binatang hidupnya bergantung kepada somber makanan dari inangnya. Sedangkan scavenger dan saproba hidup dengan makan bangkai binatang dan tumbuhan yang telah mati.
  4. Komponen pengurai, yaitu mikroorganisme yang hidupnya bergantung kepada bahan organik dari organisme mati (binatang, tumbuhan, dan manusia yang telah mati). Mikroorganisme pengurai tersebut pada umumnya terdiri atas bakteri dan jamur. Berdasarkan atas tahap dalam proses penguraian bahan organik dari organisme mati, maka organisme pengurai terbagi atas dekomposer dan transformer (Setiadi, 1983).Dekomposer, yaitu mikroorganisme yang menyerang bangkai hewan dan sisa tumbuhan mati, kemudian memecah bahan organik kompleks ke dalam ikatan yang lebih sederhana, dan proses dekomposisi itu disebut humifikasi yang menghasilkan humus. Transformer, yaitu mikroorganisme yang meneruskan proses dekomposisi dengan mengubah ikatan organik sederhana ke dalam bentuk bahan anorganik yang siap dimanfaatkan lagi oleh produsen (tumbuh-tum­buhan), dan proses dekomposisi itu disebut mineralisasi yang menghasilkan zat hara.
Faktor-faktor lingkungan yang kemungkinan dapat menjadi penting bagi hidup dan pertumbuhan individu dan masyarakat tumbuh-tumbuhan.
Tabel. Beberapa Faktor Lingkungan yang terpenting.
No
Faktor Lingkungan
Aspek-Aspek Penting
A
Faktor Abiotik
I
Faktor-Faktor Iklim :
1
Cahaya Intensitas, Kualitas, Lama dan Periodisitas
2
Suhu Derajat, Lama dan Periodisitas.
3
Curah Hujan Kuantitas dan Intensitas, Frekwensi, Distribusi dan Musim
4
Kelembaban Udara Kelembaban Nisbi, Tekanan Uap dan Defisit tekanan uap.
5
Angin Kecepatan, Kekuatan dan Arah, Frekwensi dan Jenis
6
Gas Udara Oksigen, Karbondioksida, gas-gas lain
II
Faktor-Faktor Geografis
Letak Geografis Derajat lintang (Latitude), Derajat Bujur (Longitude), Pulau atau Benua, Jarak dari panti
Topografi Lereng, Derajat dan Arah, Letak tinggi dari permukaan laut (Altitude), Bentuk Lapang.
Geologi Sejarah Geologi, Batuan dan Bahan Induk
Vulkanisme Pengaruh panas, mekanis dan kimia
III
Faktor-Faktor Edafis
Jenis Tanah
Sifat –Sifat Fisik Profil, struktur, tekstur, aerasi, porosistas dan bulk density, kadar air, permeabilias, drainase, infiltrasi, suhu
Sifat –Sifat Kimia pH, Mineral tanah, Senyawa organik tanah, Sifat Base excange
Sifat –Sifat Biologi Bahan Organik, Humus dan serasah, flora tanah, jamur, bakteri, fauna tanah, cacing, rayap.
Erosi
B
Faktor Biotik
I
Faktor Manusia Penebangan, Pembakaran, Aktivitas budidaya, pemupukan dan pengolahan tanah.
II
Faktor Hewan Penyerbukan, Penyebaran Buah dan Biji, Pengaruh Kotoran, Memakan dan merusak bagian tumbuh/tumbuhan, Transmisi Penyakit, Pemadatan Tanah.
III
Faktor Tumbuh-tumbuhan lain Persaingan, Parasitisma, Simbiosis, Alellopathy.

Sumber : http://pengertian-definisi.blogspot.com/2011/10/lingkungan.html

Categories: IPA | Tinggalkan komentar

POLA INTERAKSI

Dalam ekosistem terdapat interaksi antara mahluk hidup dengan lingkungannya, serta antar mahluk hidup itu sendiri. Jika dalam sebuah ekosistem terdapat dua mahluk hidup yang berbeda jenis, misalnya seekor katak dengan seekor capung, maka yang terjadi adalah capung akan dimangsa oleh katak karena capung merupakan makanan bagi katak. Seperti kita ketahui dalam ekosistem tidak hanya terdapat dua jenis mahluk hidup yang berbeda, tetapi ada berbagai jenis mahluk hidup yang menempati sebuah ekosistem.  Dengan demikian tentunya akan terdapat beberapa pola interaksi diantara mereka.

Sebenarnya ada beberapa pola interaksi antar mahluk hidup. Pola interaksi tersebut dapat saling menguntungkan, merugikan satu pihak, menguntungkan satu pihak tetapi pihak lain tidak diuntungkan maupun dirugikan, dua pihak saling memperebutkan satu hal, serta pihak yang satu menghambat pihak yang lain. Adapun pola-pola interaksi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Predasi

Predasi merupakan interaksi antara pemangsa (predator) dengan mangsanya (prey). Hubungan antara pemangsa dan hewan yang dimangsanya sangatlah erat, pemangsa tidak akan dapat hidup jika tidak ada mangsa. Selain itu, pemangsa juga berperan sebagai pengontrol populasi mangsa.

contoh : interaksi antara kucing dengan tikus, ular dengan katak, harimau dengan kijang.

2. Netralisme

Netralisme adalah hubungan antar mahluk hidup berbeda jenis  yang tidak saling mempengaruhi, meskipun mahluk hidup tersebut berada dalam habitat yang sama.

contoh :  interaksi antara kucing dan ayam di kebun. Kucing dan ayam tidak saling mempengaruhi karena mempunyai jenis makanan yang berbeda.

3. Simbiosis

Simbiosis merupakan interaksi antara mahluk hidup berbeda jenis dalam satu tempat dan waktu tertentu yang hubungannya sangat erat.

a. Simbiosis mutualisme

Merupakan hubungan antara dua jenis makhluk hidup yang saling menguntungkan.

contoh : Simbiosis antara lebah madu dengan tanaman berbunga.  Lebah madu diuntungkan karena mendapatkan makanan dari bunga, sedangkan bunga juga diuntungkan karena dibantu dalam proses penyerbukan. Contoh simbiosis mutualisme yang lain adalah simbiosis antara burung jalak dengan badak hitam, bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan, flagellata dengan rayap, dan kutu buah dengan semut hitam.

b. Simbiosis parasitisme

Merupakan simbiosis yang menguntungkan satu pihak, sedangkan pihak lain dirugikan. Pihak yang mendapat keuntungan disebut sebagai parasit, sedangkan pihak yang dirugikan disebut inang.

contoh :

  • Tumbuhan tali putri (Cuscuta filiformis) dengan tanaman inangnya. Tumbuhan tali putri tidak mempunyai klorofil sehingga tidak dapat melakukan fotosintesis, untuk mendapatkan makanan ia menempel pada tumbuhan lain serta menyerap sari-sari makanan tumbuhan yang ditumpanginya sehingga merugikan
  • Benalu (Loranthus sp.) dengan tanaman inang. Benalu tidak mempunyai akar yang sempurna, sehingga tidak dapat menyerap air dan unsur hara dari tanah dengan baik, sehingga dia hidup menempel pada batang tanaman inang dan akarnya masuk ke pembuluh angkut tanaman untuk menyerap air dan unsur hara dari tanaman inang tersebut sehingga merugikan.
  • Cacing perut (Ascaris Lumbricoides) dengan usus manusia . Cacing mengambil dan menyerap sari makanan, manusia dirugikan sehingga manusia kurus kekurangan gizi.
  • Kutu yang menghisap darah manusia. Kutu merupakan ektoparasit. Kutu biasanya menempel di kulit hewan mamalia dan manusia. Makanan kutu adalah darah inang. Kutu mengambil makanan dengan cara menggigit kulit inang lalu mengisap darahnya.

c. simbiosis komensalisme

Merupakan simbiosis yang menguntungkan satu pihak, sedangkan pihak lain tidak diuntungkan maupun dirugikan.

contoh :

  • Ikan hiu dengan ikan remora. Ikan remora sebagai hewan kecil yang hidupnya sering bersamaan dengan ikan hiu . Ikan remora dapat menempel pada ikan hiu, karena memiliki alat untuk menempelkan tubuhnya pada ikan hiu . Ikan hiu sekalipun diikuti oleh remora tidak untung dan tidak dirugikan oleh ikan remora, sedangkan ikan remora mendapat keuntungan dari ikan hiu yang berupa energi untuk berpindah tempat, dan memperoleh makanan dari sisa makanan dari ikan hiu.
  • Bunga anggrek dengan pohon yang ditumpanginya.  Bunga anggrek merupakan tanaman epifit, yaitu tumbuhan hijau yang tumbuh menempel pada batang tumbuhan yang tinggi. Tujuannya adalah untuk mendapatkan cahaya matahari guna proses fotosintesis. Jadi, epifit tidak mengambil makanan dari tumbuhan yang ditumpanginya.
  • Ikan badut dengan anemon laut. Ikan badut hidup diantara tentakel-tentakel anemon. Anemon mengeluarkan zat racun yang dapat melukai ikan-ikan. Akan tetapi ikan badut tidak terlukai karena kulitnya mengeluarkan lendir pelindung. Ikan badut terlindung dari musuhnya karena hidup diantara tentakel-tentakel anemone, sedangkan anemon tidak diuntungkan maupun dirugikan dengan keberadaan ikan badut.

d. simbiosis amensalisme

interaksi-spesies-12-638

b. Pohon walnut dengan tumbuhan lainnya (tidak dapat hidup karena pohon walnut menghasilkan senyawa alelopati

4. Kompetisi.

Merupakan interaksi antar mahluk hidup yang berbeda jenis untuk memperebutkan satu hal yang sama.

contoh : persaingan antara kerbau dan kambing di padang rumput yang sama.

5. Antibiosis

Merupakan interaksi antar mahluk hidup dimana mahluk hidup yang satu menghambat pertumbuhan mahluk hidup yang lain.

contoh : inteaksi antara jamur Penicillium dengan jenis mikroorganisme lain, jamur Penicillium mengeluarkan antibiotik yang dapat menghambat atau mematikan mikroorganisme lain yang hidup di sekitarnya.

Sumber : http://sukasains.com/materi/ekosistem-3-pola-interaksi-dalam-ekosistem/

Categories: IPA | Tinggalkan komentar

EKOSISTEM

A.PENGERTIAN EKOSISTEM

Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya, jadi kita tahu bahwa ada komponen biotik (hidup) dan juga komponen abiotik(tidak hidup) yang terlibat dalam suatu ekosistem ini, kedua komponen ini tentunya saling mempengaruhi, contohnya saja hubungan heewan dengan air. Interaksi antara makhluk hidup dan tidak hidup ini akan membentuk suatu kesatuan dan keteraturan. Setiap komponen yang terlibat memiliki fungsinya masing-masing, dan selama tidak ada fungsi yang terngganggu maka keseimbangan dari ekosistem ini akan terus terjaga.

Ekosistem
B.KOMPONEN DALAM EKOSISTEM
Berdasarkan fungsi dan aspek penyusunannya, ekosistem dapat dibedakan menjadi dua komponen, yaitu sebagai berikut.
Komponen Abiotik, yaitu komponen yang terdiri atas bahan-bahan tidak hidup (nonhayati), yang meliputi komponen fisik dan kimia, seperti tanah, air, matahari, udara, dan energi.
Ada 2 pembagian komponen biotik dalam suatu ekosistem, yaitu Organisme Autotrof dan Organisme Heterotrof, nah tentu saja sahabat sudah sering mendengar kedua kata ini, silahkan saja disimak lagi lanjutannya ya :
Organisme Autotrof adalah semua organisme yang mampu membuat atau mensintesis makanannya sendiri, berupa bahan organik dan bahan-bahan anorganik dengan bantuan energi matahari melalui proses fotosintesis. Semua organisme yang mengandung klorofil terutama tumbuhan hijau daun disebut organisme autotrof. Ada dua pembagian atas Organisme autotrof ini yaitu :
 
1.Fotoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik.
2.Kemoautotrof yang merupakan organisme pemanfaat energi dari reaksi kimia untuk membuat bahan makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya adalah bakteri besi, dalam menjalankan proses ini mereka membutuhkan oksigen.
Organisme Heterotrof adalah semua organisme yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, akan tetapi meman faat kan bahan-bahan organik dari organisme lainnya sebagai bahan makanannya.Organisme ini terdiri atas 3 tingkatan yaitu :
  • Konsumen yang secara langsung memakan organisme lain
  • Pengurai yang mendapatkan makanan dari penguraian bahan organik dari bangkai
  • Detritivor yang merupakan pemakan partikel organik atau jaringan yang telah membusuk, contoh nya adalah lintah dan cacing
C.SATUAN MAKHLUK HIDUP DALAM EKOSISTEM
  • Individu merupakan satu makhluk hidup, contohnya seekor burung.
  • Populasi merupakan sekumpulan makhluk hidup yang menetap disuatu tempat dalam jangka waktu tertentu dan mampu berkembangbiak, contohnya sekumpulan semut.
  • Komunitas merupakan kumpulan dari populasi yang menempati daerah yang sama dalam waktu jangka waktu yang panjang.
  • Ekosistem merupakan kumpulan dari komunitas tadi yang melibatkan interaksi yang muantap antara makhluk hidup.
D.MACAM-MACAM EKOSISTEM
 
Ada dua macam ekosistem yang terbentuk di bumi kita ini, yaitu
 
Ekosistem alamiah

Ekosistem Alami
Ekosistem ini adalah ekosistem yang tercipta dengan sencirinya tanpa ada campur tangan dari manusia, oleh karena itu lah kita sebut sebagai ekosistem Alamiah. Contohnya adalah ekosistem laut dan sungai.
 
Ekosistem Buatan

Ekosistem Buatan


Seperti namanya, ekosistem ini merupakan yang terbentuk dengan adanya campur tangan manusia, Dibuat kebanyakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Namun keanekaragaman hayati di sini terbatas, karena bukan itu tujuan dari membuat ekosistem ini. Contohnya adalah sawah.
E.INTERAKSI DALAM EKOSISTEM
Tentunya setelah mengetahui komponen dalam suatu ekosistem kita bertanya-tanya bagaimana sesungguhnya hubangan antara makhluk hdup yang tinggal menetap dalam suatu ekositem, nah begini nih sahabat
 
Setiap makhluk hidup akan berusaha untuk mempertahankan populasinya, tentu dengan cara mencari makanan dan terus berkembang biak, seperti yang kita ketahui ada makhluk hidup karnivora dan herbivora hal ini akan menimbulkan hubungan erat yang biasa dinamakan rantai makanan dan jaring jaring makanan. Saya akan menambahkan gambar saja ya, mudah-mudahan sahabat semuanya dapat mengerti melalui gambar ini
 
1.Rantai makanan

Rantai Makanan


2. Jaring-jaring makanan

Jaring – jaring makanan


F.PENCEMARAN EKOSISTEM

F. Komponen-komponen Ekosistem
Dari sebuah lingkungan kita dapat menemukan komponen penyusun ekosistem, yaitu komponen yang terdiri dari makhluk hidup dan lingkungannya. Lingkungan yang menyertai suatu organisme dapat berupa organisme hidup (biotik) dapat pula bukan organisme. Secara garis besar komponen penyusun ekosistem terdiri atas komponen biotik dan abiotik.
    1. Komponen Abiotik
      Komponen abiotik suatu ekosistem merupakan keadaan fisik dan kimia yang menyertai kehidupan organisme sebagai medium dan substrat kehidupan. Komponen ini terdiri dari segala sesuatu tak hidup dan secara langsung terkait pada keberadaan organisme, antara lain sebagai berikut.

        • Tanah
          Tanah berperan penting bagi tumbuhan, hewan, dan manusia, sebagai tempat tumbuh dan hidupnya tanaman, melakukan aktivitas kehidupan, tempat berlindungnya hewan tertentu seperti tikus dan serangga, serta sumber nutrisi bagi tanaman.
          Kondisi tanah ditentukan oleh derajat keasaman (pH) tanah, tekstur atau komposisi tanah yang mempengaruhi kemampuan tanah terhadap penyerapan air, garam mineral dan nutrisi yang sangat penting bagi tanaman.
        • Air
          Semua organisme hidup tidak dapat lepas dari ketergantungannya terhadap air. Air diperlukan organisme dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhannya, tergantung dari kemampuannya menghemat penggunaan air. Organisme yang hidup pada habitat kering umumnya memiliki cara penghematan air.
        • Udara
          Udara sangat penting bagi kehidupan organisme. Sebagaimana manusia membutuhkan udara untuk bernapas. Kondisi udara pada suatu tempat sangat dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut.

          • Cahaya matahari, sangat penting untuk laju proses fotosintesis tumbuhan hijau untuk memberikan pasokan oksigen ke lingkungan.
          • Kelembaban, merupakan kadar air yang terdapat di udara yang mempengaruhi kecepatan penguapan dan kemampuan bertahan hewan terhadap kekeringan.
          • Angin, berpengaruh terhadap tumbuhan dalam hal sistem perakaran dan penyerbukan tanaman.
        • Topografi
          Topografi merupakan variasi letak suatu tempat di permukaan bumi ditinjau pada ketinggian dari permukaan air laut, garis bujur, dan garis lintang. Perbedaan topografi menyebabkan jatuhnya cahaya matahari menjadi berbeda, menyebabkan suhu, kelembaban, dan tekanan udara maupun pencahayaan juga berbeda. Hal ini yang mempengaruhi persebaran organisme.
      • Iklim
        Iklim merupakan kombinasi berbagai komponen abiotik pada suatu tempat, seperti kelembaban udara, suhu, cahaya, curah hujan dan lain-lain. Kombinasi abiotik ini berkaitan dengan kesuburan tanah dan komunitas tumbuhan pada suatu tempat.

 B. Komponen Biotik

  1. Kompnen Biotik
    Komponen biotik suatu ekosistem merupakan komponen yang terdiri dari organisme yang dikelompokkan sebagai berikut.

      • Berdasarkan cara memperoleh makanan
        • Organisme autotrop, merupakan organisme yang dapat mengubah bahan anorganik menjadi organik (dapat membuat makanan sendiri). Organisme autotrop dibedakan menjadi dua tipe. Fotoautotrop adalah organisme yang dapat menggunakan sumber energi cahaya untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik. Contohnya tumbuhan hijau. Kemoautotrop adalah organisme yang dapat memanfaatkan energi dari reaksi kimia untuk membuat makanan sendiri dari bahan organik. Contohnya bakteri nitrit dan nitrat.
        • Organisme heterotrop, adalah organisme yang memperoleh bahan organik dari organisme lain. Contohnya hewan, jamur dan bakteri non autotrop.
    • Berdasarkan kedudukan fungsional dalam ekosistem (Niche)
      • Produsen, semua organisme autotrop.
      • Konsumen, semua organisme heterotrop. Contohnya karnivora, herbivora dan omnivora.
      • Pengurai atau perombak, organisme yang mampu menguraikan organisme mati menjadi mineral atau bahan anorganik kembali. Contohnya bakteri dan jamur.
      • Detritivora, organisme yang memakan bahan organik dan diubah menjadi partrikel organik yang lebih kecil strukturnya. Contohnya cacing tanah dan kumbang kotoran.
G. Tipe-tipe Ekosistem
Berikut di bawah ini adalah tipe-tipe ekosistem yang ada, antara lain sebagai berikut:
  1. Ekosistem Perairan (Akuatik)
    Ekosistem perairan terdiri dari ekosistem air tawar dan ekosistem laut. Ekosistem air tawar contohnya meliputi kolam, sungai, danau, rawa, rawa gambut. Sedangkan, ekosistem laut misalnya hutan bakau, rawa payau, estuari, pantai berpasir, pantai berbatu, laut dangkal dan laut dalam.

      • Ekosistem air tawar
        Ekosistem air tawar umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

        • Salinitas (kadar garam) rendah, umumnya lebih rendah daripada kadar garam plasma sel organisme yang hidup di dalamnya.
        • Kondisi lingkungannya dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
        • Variasi suhu antara permukaan dan dasar sangat rendah, relatif sama.
        • Penetrasi cahaya di perairan kurang.
    • Ekositem laut
      Ekosistem air laut memiliki ciri-ciri umum sebagai berikut.

      • Memiliki salinitas tinggi, semakin mendekati khatulistiwa semakin tinggi.
      • NaCl mendominasi mineral ekosistem laut hingga mencapai 75%.
      • Iklim dan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada ekosistem laut.
      • Memiliki variasi perbedaan suhu di permukaan dengan di kedalaman.

2. Ekosistem darat (Terrestrial)

Ekosistem darat yang memiliki tipe struktur vegetasi dominan dalam skala luas disebut bioma. Penyebaran bioma dipengaruhi oleh iklim, letak geografis, garis lintang dan ketinggian letak dari permukaan laut. Berdasarkan posisi geografis, iklim, garis lintang dan ketinggian letak dari permukaan laut bioma dibedakan antara lain sebagai berikut.

    • Bioma gurun
      Bioma yang terletak dibelahan bumi sekitar 20°-30° lintang utara dan lintang selatan atau di daerah tropika yang berbatasan dengan bioma padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun antara lain sebagai berikut.

      • Curah hujan rendah, yaitu 25 cm per tahun.
      • Pancaran matahari sangat terik, penguapan tinggi, dan suhu siang hari dapat mencapai 40°C pada musim panas.
      • Perbedaan suhu siang dan malam hari sangat besar.
    • Bioma padang rumput
      Bioma padang rumput terbentang dari daerah tropika sampai ke sub tropika. Ciri-ciri bioma padang rumput antara lain sebagai berikut.

      • Curah hujan 25 – 50 cm per tahun dan hujan turun tidak teratur.
      • Vegetasi yang mendominasi adalah rerumputan. Rumput yang hidup di bioma padang rumput yang relatif basah. Ukurannya bisa mencapai tiga meter, misalnya rumput Bluestem dan Indian Grasses. Rumput yang tumbuh di bioma padang rumput kering, ukurannya pendek-pendek, misalnya rumput Grana dan Buffalo Grasses.
      • Hewannya adalah bison, Zebra, kanguru, singa, harimau, anjing liar, ular, rodentia, belalang dan burung.
    • Bioma hutan gugur
      Pada umumnya terdapat di sekitar wilayah subtropik yang mengalami pergantian musim panas dan dingin. Hutan gugur juga terdapat diberbagai pegunungan di daerah tropis. Ciri-ciri bioma hutan gugur adalah sebagai berikut:

      • Curah hujan sedang, yaitu 75 -150 cm per tahun.
      • Mengalami 4 musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin dan musim semi.
      • Tumbuhannya mempunyai menggugurkan daunnya pada musim gugur.
      • Vegetasinya adalah pohon Maple, Oak, Beech, dan Elm.
      • Hewan yang menghuni pada umumnya adalah Rusa, Beruang, Raccon, Rubah, Bajing, dan Burung Pelatuk.
    • Hutan hujan tropis
      Bioma ini terdapat di wilayah khatulistiwa dengan temperatur yang tinggi sekitar 25°C. Ciri-ciri hutan hujan tropis antara lain sebagai berikut.

      • Curah hujan bioma hutan hujan tropis cukup tinggi, yatu sekitar 200-225 cm per tahun.
      • Tumbuhannya tinggi dan rimbun membentuk tudung yang menyebabkan dasar hutan menjadi gelap dan basah.
      • Tumbuhan khas, ialah liana dan epifit. Contoh liana adalah rotan sedangkan epifit adalah anggrek.
      • Vegetasinya didominasi oleh tumbuhan yang aktif melakukan fotosintesis, misalnya jati, meranti, konifer, dan keruing.
      • Hewannya didominasi oleh aneka kera, babi hutan, burung, kucing hutan, bajing dan harimau.
    • Bioma taiga
      Bioma ini terdapat di wilayah utara hutan gugur subtropis dan pegunungan tropis. Ciri-ciri bioma taiga adalah sebagai berikut.

      • Curah hujan sekitar 35 cm per tahun.
      • Bioma yang biasanya hanya terdiri dari satu spesies pohon, yaitu konifer (pinus).
      • Masa pertumbuhan flora pada musim panas antara 3 sampai 6 bulan.
      • Suhu di musim dingin sangat rendah, dan mengalami musim dingin yang panjang.
      • Vegetasinya Sprice (Picca), Alder (Alaus), Birch (Berula) dan Junipce (Juniperus).
      • Hewannya antara lain moose, beruang hitam, serigala dan morten.
  • Bioma tundra
    Bioma ini terdapat di belahan bumi utara di dalam lingkaran kutub utara yang disebut Tundra artik dan di puncak gunung disebut Tundra alpin. Ciri-ciri bioma tundra adalah sebagai berikut.

    • Curah hujan sekitar 10 cm per tahun.
    • Iklimnya iklim kutub dengan musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang terus menerus.
    • Tidak ada pohon yang tinggi, kalaupun ada terlihat tebal seperti semak.
    • Tumbuhan semusim biasanya berbunga dengan warna yang mencolok dalam masa pertumbuhan yang pendek.
    • Vegetasinya Spaghnum, lumut kerak, dan perdu.
    • Hewannya Muskox, rusa kutub, kelinci, serigala, rusa dan domba.

3. Ekosistem Buatan

Ekosistem buatan merupakan ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

    • Bendungan
      Suatu ekosistem buatan yang berupa bangunan penahan atau penimbun air untuk berbagai keperluan, misalnya irigasi, pembangkit listrik.
    • Hutan tanaman industri
      Hutan yang sengaja ditanami dengan jenis tanaman industri. Jenis tanaman yang umum ditanam adalah jati, pinus, mahoni, rasamala, dan damar.
  • Agroekosistem
    Suatu ekosistem buatan berupa ekosistem pertanian, misalnya sawah irigasi, sawah tadah hujan, sawah surjan, sawah rawa, sawah pasang surut, perkebunan (teh, kopi kelapa sawit, dan karet), kolam tambak, ladang, dan pekarangan.

Sumber : http://www.zonasiswa.com/2014/09/ekosistem-pengertian-komponen-tipe.html, dan http://softilmu.blogspot.com/2014/01/pengertian-dan-komponen-ekosistem.html

Categories: IPA | Tinggalkan komentar

PEMANASAN GLOBAL

Pengertian pemanasan global (global warming) banyak didefinisikan para ahli dimana proses, penyebab, dampak/akibat dan cara mengatasi merupakan hal yang paling penting dalam kajian seputar pemanasan global. Kita semua tahu dampaknya sangat  membahayakan bagi kesehatan bumi kita dan tentu berdampak bagi seluruh penghuni bumi.
Secara Umum, Pemanasan Global (Global Warming) adalah peristiwa meningkatnya suhu rata-rata pada lapisan atmosfer dan permukaan bumi.
Menurut berbagai penelitian, pada saat ini suhu di permukaan bumi sudah menunjukkan peningkatan yang sangat drastis yaitu sekitar 0,6°C yang terjadi dalam satu abad terakhir. Peningkatan yang terbilang dan terlihat kecil, namun dampak pemanasan global sangat besar bagi Bumi dan kehidupan di BumiDalam gejala-gejala atau tanda-tanda terjadinya pemanasan global dapat kita amati dan rasakan. Gejala-gejala pemanasan global adalah  pergantian musim yang sulit kita prediksi, sering terjadinya angin puting beliung, terumbu karang yang memutih, dan banjir dan kekeringan di wilayah yang tidak biasa mengalaminya.

Pengertian Pemanasan Global, Penyebab dan Dampaknya
Panass !!!…
Penyebab Pemanasan Global (Global Warming) – Banyak para ahli yang mengemukakan pendapat mengenai penyebab atau faktor-faktor terjadinya pemanasan global. Menurut para ahli bahwa pemanasan permukaan Bumi terjadi karena meningkatnya gas rumah kaca di atmosfer yang merangkap panas, tidak hanya itu, ada banyak lagi penyebab terjadinya pemanasan global yang perlu teman-teman ketahui dalam memperbaiki dan menanggulangi hal tersebut.Penyebab Pemanasan Global adalah sebagai berikut…
  • Efek Rumah Kaca : efek rumah kaca adalah proses atmosfer menghangatkan planet. efek rumah kaca terjadi akibat panas yang dipantulkan ke permukaan bumi terperangkap oleh gas-gas di atmosfer, sehingga tidak dapat diteruskan ke luar angkasa, melainkan dipantulkan kembali ke permukaan Bumi. Efek rumah kaca memiliki manfaat bagi makhluk hidup di Bumi, namun  jika berlebihan berbahaya kehidupan di Bumi karena dapat mempengaruhi dan mengganggu iklim.
  • Meningkatnya Gas Rumah Kaca : Gas-gas memiliki sifat yang memerangkap panas, sehingga panas yang terpantul dari permukaan bumi tidak dapat diteruskan ke cahaya akibat dari gas tersebut, gas-gas tersebut adalah gas rumah kaca. Gas yang paling berperan adalah karbon dioksida (CO2). penyebab meningkatnya karbon dioksida adalah pembakaran bahan bakar batu bara, pembakaran minyak bumi, pembakaran gas alam.
  • Penggunaan CFC yang Tidak Terkontrol : CFC atau Cloro Flour Carbon adalah bahan kimia yang digabungkan menjadi sebuah bahan untuk memproduksi peralatan, terkhusus pada peralatan rumah tangga. CFC terdapat pada kulkas dan AC.
  • Polusi Kendaraan berbahan bakar bensin : Kendaraan memberikan penyebab terbesar dalam terjadi pemanasan global. Polusi yang dihasilkan kendaraan berbahan bakar bensin seperti motor, mobil dan kendaraan lainnya dimana dari hasil pembuangannya menghasilkan gas karbon dioksida yang berlebihan. Gas karbon dioksida merupakan penyebab utama terjadinya pemanasan global karena karbon dioksida adalah gas yang memerangkap panas sehingga tidak dapat keluar ke angkasa.
  • Polusi Metana oleh Pertanian, Perkebunan, dan Peternakan : Gas metana menempati urutan kedua sebagai penyebab utama terjadinya pemanasan global. Gas metana dapat berasal dari bahan-bahan organik yang kekurangan oksigen dari hasil pemecahan bakteri seperti di persawahan, sedangkan pada peternakan, seperti usus hewan ternak, meningkatnya produksi hewan ternak maka meningkatnya pula gas metana yang dilepaskan ke permukaan bumi.
  • Pengrusakan Hutan : Hutan berfungsi dalam menyerap karbon dioksida dan mengeluarkan oksigen, jika hutan rusak akibat dari penebangan dan pembakaran, maka yang terjadi adalah jumlah karbon dioksida yang diserap oleh hutan sedikit, dan semakin banyak karbon yang berkumpul di atmosfer yang menyebabkan terjadinya pemanasan global.
  • Pemboroson Energi Listrik :Energi listrik sebagian besar kita gunakan adalah hasil pembakaran dari pembakaran minyak bumi dan batu bara, dimana hasil pembakaran tersebut menghasilkan karbon dioksida
  • Populasi Kendaraan yang Terus Meningkat : Meningkatnya jumlah kendaraan maka karbon dioksida pun yang dihasilkan dari kendaraan tersebut akan bertambah banyak dan tentu saja menimbulkan pemanasan global.
  • Pembakaran Sampah Secara Berlebihan : Pembakaran sampah berlebihan yang dilakukan secara massal akan menyebabkan terjadinya pemanasan global karena dari hasil pembakaran sampah tersebut adalah gas metana, yang dapat memerangkap panas.
Dampak Pemanasan Global (Global Warming) – Pemanasan global mempunyai dampak/ akibat yang sangat luas yang tentunya memberikan pengaruh bagi kehidupan di bumi, terutama kehidupan manusia. Dampak pemanasan global adalah sebagai berikut…
  • Gunung-gunung es akan mencair
  • Curah hujan akan meningkat dan badai akan sering terjadi
  • Air tanah cepat menguap yang akan menyebabkan kekeringan
  • Angin akan bertiup lebih kencang dengan pola yang berbeda-beda yang dapat membentuk angin puting beliung
  • Cuaca menjadi sulit diprediksi dan lebih ekstrem, baik itu hujan ekstrem atau kekeringan ekstrem
  • Kenaikan permukaan laut yang sangat banyak akan menyebabkan Tsunami, banjir dan pulau-pulau akan tenggelam.
  • Menyebabkan kekeringan di wilayah pertanian sehingga tanaman akan rusak
  • Dapat mengakibatkan gagal panen akibat dari cuaca yang ekstem dengan terjadi banjir yang mengakibatkan tanaman pertanian akan terendam
  • Meningkatnya hama pangan akibat dari perubahan iklim
  • Populasi hewan dan tumbuhan akan menurun
  • Meluasnya berbagai penyakit yang dapat menyerang manusia seperti DBD, malaria.
  • Meningkatnya kasus orang meninggal akibat dari cuaca yang panas seperti jantung, stroke, dehidrasi, dan stress.

SUMBER : http://www.artikelsiana.com/2015/03/pengertian-pemanasan-global-penyebab-dampak-akibat.html#_

Categories: IPA | Tinggalkan komentar

PENCEMARAN

A.     PENGERTIAN PENCEMARAN LINGKUNGAN

Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat  tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Peristiwa pencemaran lingkungan disebut polusi. Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.

Suatu zat dapat disebut polutan apabila :

  1. Jumlahnya melebihi jumlah normal.
  2. Berada pada waktu yang tidak tepat
  3. Berada pada tempat yang tidak tepat

Sifat polutan adalah :

  1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
    lingkungan tidak merusak lagi
  2. Merusak dalam jangka waktu lama.
    Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi
    dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh
    sampai tingkat yang merusak.
  1. B.    MACAM-MACAM PENCEMARAN
  • Ø Menurut tempat terjadinya
    Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu pencemaran udara, air, dan tanah.
  1. Pencemaran udara
    Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut:

    1. Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi, bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.
    2. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat meng- ganggu pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas. Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai efek rumah kaca
    3. Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur, virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan
    4. Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan menghasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida bersama dengan udara serta oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.

Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya, nuklir. Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi. materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3 polutan per m3 udara.

tercemar

2. Pencemaran air

Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut:

  1. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan  sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat racun.
  2. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air
  3. Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian  terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis karena sinar matahari terhalang.

Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal tanker minyak yang sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang mati atau keracunan karenanya. (Untuk membersihkan kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut.

Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih besar.

pencemaran-sungai

3. Pencemaran tanah

  1. Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini :
    1. Sampah-sampah plastik yang sukar hancur, botol, karet sintesis,
      pecahan kaca, dan kaleng
    2. Detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit diuraikan)
    3. Zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.
cimg1673

4. Pencemaran suara

Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.

4266920_orig

  • Ø Menurut macam bahan pencemar
    Macam bahan pencemar adalah sebagai berikut:
  1. Kimiawi

Berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi),
pupuk anorganik, pestisida, detergen dan minyak.

2. Biologi

Berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoeba
coli, dan Salmonella thyposa.

3. Fisik;

Berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.

  • Ø Menurut tingkat pencemaran
    Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
  1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada
    panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada
    ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang
    menyebabkan mata pedih.
  2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa) di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi cacat.
  3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.

# Parameter Pencemaran

  1. Dengan mengetahui beberapa parameter yang ads pads daerah/kawasan penelitian akan dapat diketahui tingkat pencemaran atau apakah lingkungan itu sudah terkena pencemaran atau belum. Paramaterparameter yang merupakan indikator terjadinya pencemaran adalah sebagai berikut :
    a) Parameter kimia
    Parameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas, fosfor, dan logam-logam
    berat.
    b) Parameter biokimia
    Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu
    jumlah oksigen dalam air. Cars pengukurannya adalah dengan
    menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya
    selama 5 hari. Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakan
    untuk mengukur banyaknya pencemar organik. Menurut menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh kurang dari 3 ppm.

c) Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau,                  kekeruhan, dan radioaktivitas.

      d) Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya, bakteri coli, virus, bentos, dan plankton.

C.    PENANGGULANGAN PENCEMARAN

1. Penanggulangan secara administratif

Penanggulangan secara administratif terhadap pencemaran lingkungan merupakan tugas pemerintah, yaitu dengan membuat peraturan-peraturan atau undang-undang. Beberapa peraturan yang telah dikeluarkan, antara lain sebagai berikut :

a)     Pabrik tidak boleh menghasilkan produk (barang) yang dapat mencemari lingkungan. Misalnya, pabrik pembat lemari es, AC dan sprayer tidak boleh menghasilkan produk yang menggunakan gas CFC sehingga dapat menyebabkan penipisan dan berlubangnya lapisan ozon di stratofer.

b)    Industri harus memiliki unit-unit pengolahan limbah (padat, cair, dan gas) sehingga limbah yang dibuang ke lingkungansudah terbebas dari zat-zat yang membahayakan lingkungan.

c)     Pembuangan sampah dari pabrik harus dilakukan ke tempat-tempat tertentu yang jauh dari pemukiman.

d)    Sebelum dilakukan pembangunan pabrik atau proyek-proyek industri harus dilakukan analisis mengenai dampak lingkungan (AM-DAL).

e)     Pemerintah mengeluarkan buku mutu lingkungan, artinya standar untuk menentukan mutu suatu lingkungan. Untuk lingkungan air ditentukan baku mutu air , sedangkan untuk lingkungan udara ditentukan baku mutu udara. Dalam buku mutua air, antara lain tercantum batasan kadar bahan pencemar logam berat, misalnya fosfor dan merkuri. Didalam buku mutu udara, antara lain tercantum batasan kadar bahan pencemar, misalnya gas CO2 dan CO. Pemerintah akan memberikan sanksi kepada pabrik yang menghasilkan limbah dengan bahan pencemar yang melebihi standar baku mutu.

2. Penanggulangan secara teknologis

Penanggulangan pencemaran lingkungan secara teknologis, misalnya menggunakan peralatan untuk mengolah sampah atau limbah. Di surabaya terdapat suatu tempat pembakaran akhir sampah dengan suhu yang sangat tinggi sehingga tidak membuang asap. Tempat tersebut dinamakan insenerator.

3. Penanggulangan secara Edukatif

Penangkalan pencemaran secara edukatif dilakukan melalui jalur pendidikan baik formal maupun nonformal. Melalui pendidikan formal, disekolah dimasukkan pengetahuan tentang lingkungan hidup tentang lingkungan hidup kedalam mata pelajaran yang terkait, misalnya IPA dan Pendidikan agama. Melalui jalur pendidikan nonformal dilakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan dan pencegahan serta penanggulangan pencemaran lingkungan.

Sumber :https://duniaparapelajar.wordpress.com/tag/pengertian-pencemaran-lingkungan/ 

Categories: IPA | Tinggalkan komentar

” Pengertian Suhu “

Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer.

Cara-konversi-suhu-dari-celcius-ke-reamur-fahrenheit-dan-kelvin

Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur suhu dengan valid.

Pada abad 17 terdapat 30 jenis skala yang membuat para ilmuan kebingungan. Hal ini memberikan inspirasi pada Anders Celcius (1701 – 1744) sehingga pada tahun 1742 dia memperkenalkan skala yang digunakan sebagai pedoman pengukuran suhu. Skala ini diberinama sesuai dengan namanya yaitu Skala Celcius. Apabila benda didinginkan terus maka suhunya akan semakin dingin dan partikelnya akan berhenti bergerak, kondisi ini disebut kondisi nol mutlak. Skala Celcius tidak bisa menjawab masalah ini maka Lord Kelvin (1842 – 1907) menawarkan skala baru yang diberi nama Kelvin. Skala kelvin dimulai dari 273 K ketika air membeku dan 373 K ketika air mendidih. Sehingga nol mutlak sama dengan 0 K atau -273°C. Selain skala tersebut ada juga skala Reamur dan Fahrenheit. Untuk skala Reamur air membeku pada suhu 0°R dan mendidih pada suhu 80°R sedangkan pada skala Fahrenheit air membuka pada suhu 32°F dan mendidih pada suhu 212°F.

Berikut ini perbandingan skala dari termometer diatas

Suhu dapat didefinisikan sebagai derajat panas satu benda. Benda yang panas memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan benda yang dingin. Sebenarnya alat indera (kulit)tidak dapat menentukan suhu benda secara akurat, hanya berdasarkan perkiraan dan perasaan subjeknya saja. Hal ini dikarenakan alat indera memiliki keterbatasan, salah satunya tidak dapat digunakan untuk menyentuh benda yang terlalu panas atau terlalu dingin.

Mengubah Skala Suhu

skala_termometer

 Sumber : https://alljabbar.wordpress.com/2008/04/07/suhu/

Categories: IPA | Tinggalkan komentar

>>Jenis-Jenis Thermometer ^^

  1. Termometer Digital

Digunakan untuk mengetahui suhu objek benda atau tubuh.

Cara Menggunakan :

Termometer digital, biasanya menggunakan termokopel sebagai sensornya untuk membaca perubahan nilai tahanan. Secara sederhana termokopel berupa dua buah kabel dari jenis logam yg berbeda yang ujungnya, hanya ujungnya saja, disatukan (dilas). Titik penyatuan ini disebut hot junction. Prinsip kerjanya memanfaatkan karakteristik hubungan antara tegangan (volt) dengan temperatur.

Skala Suhu :

32oC – 42oC / 90oF – 107.6oF.

Kelebihan :

Pada termometer digital menggunakan logam sebagai sensor suhunya yang kemudian memuai dan pemuaiannya ini diterjemahkan oleh rangkaian elektronik dan ditampilkan dalam bentuk angka yang langsung bisa dibaca.

Kekurangan :

Harganya mahal.

  1. Termometer Six-Bellani

Digunakan untuk mengukur suhu maksimum dan minimum suatu tempat.

Cara Menggunakan :

Ketika suhu udara turun, alkohol di ruang A (tengah) menyusut sehingga raksa di ruang B naik dan mendorong keping baja untuk  menunjukkan angka minimum. Sebaliknya jika suhu udara naik,alkohol diruang A memuai dan mendesak raksa di ruang B turun. Sedangkan raksa di ruang C naik untuk mendorong paku baja menunjukkan angka maksimum.Untuk mengembalikan keping baja pada posisi semula digunakan magnet tetap.

Skala Suhu :

-20°C sampai dengan 50°C.

Jenis Zat Muai :

Alkohol dan Raksa.

Kelebihan  :

Dilengkapi magnet tetap untuk menarik keping baja turun melekat pada raksa.

Ciri-Ciri Termometer Six-Bellani Antara Lain :

  • Merupakan termometer khusus karena hanya digunakan untuk mengukur suhu tertinggi dan terendah di suatu tempat.
  • Skala ukurnya antara -20oC sampai 50oC.
  • Menggunakan zat muai alcohol dan raks dan dilengkapi pula keeping baja sebagai penunjuk skala.
  • Dilengkapi magnet tetap untuk menarik keeping baja turun melekat pada raksa.
  1. Termometer Ruang

Digunakan untuk mengukur suhu suatu ruangan.

Cara Menggunakan :

Untuk mengukur suhu suatu ruangan,biasanya thermometer ini di gabungkan dengan berbagai alat lain misalnya : alat penunjuk waktu,hiasan dinding,dan lain sebagainya.

Skala Suhu :

-50 samapai dengan 50.

Jenis Zat Muai :

Menggunakan zat muai logam(sebagian raksa).

Kelebihan :

Merupakan termometer maksimum, ukuran tandon dibuat besar agar menjadi lebih peka terhadap perubahan suhu.

  1. Termometer Klinis (Termometer Badan)

Termometer Klinis biasanya digunakan untuk mengukur suhu tubuh manusia.

Cara menggunakan :

Mula-mula,periksa terlebih dahulu apakah termometer sudah menunjukkan suhu dibawah 35°C.Jika belum,termometer kita kibas-kibaskan sehingga menunjukkan suhu kurang dari 35°C.Selanjutnya,pasang thermometer itu di bawah ketiak atau lipatan tubuh selama kira-kira 5 menit.Setelah itu,ambil thermometer dari tubuh dan baca pada skala termometer.Skala yang ditunjukkan termometer menunjukkan suhu tubuh pasien pada keadaan itu.

Skala Suhu :

35°C sampai dengan 42°C

Jenis Zat Muai :

Raksa atau alkohol.

Tingkat Ketelitian :

0,1°C

Kelebihan :

Termometer ini mempunyai lekukan sempit diatas wadahnya yang berfungsi untuk menjaga supaya suhu yang ditunjukkan setelah pengukuran tidak berubah setelah termometer diangkat dari badan pasien.

Kekurangan :

Termometer klinis harus dikibas-kibaskan terlebih dahulu sebelum digunakan agar kembali ke posisi normal.

  1. Termometer Laboratorium

Termometer Laboratorium digunakan untuk perlengkapan praktikum di laboratorium.

Cara Menggunakan :

Ukur suhu objek benda yang akan diukur(misalnya: cairan), Jika cairan bertambah panas maka raksa atau alkhohol akan memuai sehingga skala nya bertambah. Agar termometer sensitif terhadap suhu maka ukuran pipa harus dibuat kecil (pipa kapiler) dan agar peka terhadap perubahan suhu maka dinding termometer (reservoir) dibuat setipis mungkin dan bila memungkinkan dibuat dari bahan yang konduktor.

Jenis Zat Muai :

Cairan raksa atau alkohol.

Kelebihan :

Skala ukurnya luas hingga di bawah nol.

  1. Termometer Bimetal

Termometer bimetal mekanik adalah sebuah termometer yang terbuat dari dua buah kepingan logam yang memiliki koefisien muai berbeda yang dikeling (dipelat) menjadi satu. Kata bimetal sendiri memiliki arti yaitu bi berarti dua sedangkan kata metal berarti logam, sehingga bimetal berarti “dua logam”.

Cara kerja :

Keping Bimetal sengaja dibuat memiliki dua buah keping logam karena kepingan ini dapat melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu berubah menjadi tinggi, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien muainya lebih rendah, sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keofisien muainya lebih tinggi. Logam dengan koefisien muai lebih besar (tinggi) akan lebih cepat memanjang sehingga kepingan akan membengkok (melengkung) sebab logam yang satunya lagi tidak ikut memanjang. Biasanya keping bimetal ini terbuat dari logam yang koefisien muainya jauh berbeda, seperti besi dan tembaga.

Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk arah karena jika kepingan menerima rangsangan berupa suhu, maka keping akan langsung melengkung karena pemuaian panjang pada logam.

Aplikasi :

Selain digunakan sebagai termometer, keping bimetal juga digunakan pada lampu sein mobil, termostat, setrika, dan lain lain.

  1. Termometer Raksa

Termometer air raksa adalah termometer yang dibuat dari air raksa yang ditempatkan pada suatu tabung kaca. Tanda yang dikalibrasi pada tabung membuat temperatur dapat dibaca sesuai panjang air raksa di dalam gelas, bervariasi sesuai suhu. Untuk meningkatkan ketelitian, biasanya ada bohlam air raksa pada ujung termometer yang berisi sebagian besar air raksa; pemuaian dan penyempitan volume air raksa kemudian dilanjutkan ke bagian tabung yang lebih sempit. Ruangan di antara air raksa dapat diisi atau dibiarkan kosong. Jangkauan suhu raksa cukup lebar dan sesuai dengan pekerjaan di laboratorium (-40 derajat celcius sampai dengan 350 derajat celcius).

Kelebihan   Termometer Raksa :

  1. Raksa tidak membasahi dinding tabung, sehingga pengukuran lebih teliti.
  2. Termometer raksa mempunyai jangkauan pengukuran besar -390Csampai3570C
  3. Raksa dapat dengan cepat mengambil kalor dari benda yang diukur sehingga suhu raksa dapat dengan mudah sama dengan suhu benda.
  4. Raksa mengilap sehingga mudah dilihat.
  5. Pemuaian raksa teratur terhadap kenaikan suhu.

Kelemahan Termometer Raksa :

  1. Harga raksa mahal dan susah dicari.
  2. Bila tabung pecah, raksa sangat berbahaya, gas beracun.
  3. Raksa tidak dapat digunakan mengukur lebih rendah dari -390 C,padahal suhu di kutub Utara dan Selatan lebih rendah daripada suhu tersebut.

Adapun cara kerja secara umum adalah :

  1. Sebelum terjadi perubahan suhu, volume air raksa berada pada kondisi awal.
  2. Perubahan suhu lingkungan di sekitar termometer direspon air raksa dengan perubahan volume.
  3. Volume merkuri akan mengembang jika suhu meningkat dan akan menyusut jika suhu menurun.
  4. Skala pada termometer akan menunjukkan nilai suhu sesuai keadaan lingkungan.
  1. Termometer Alkohol

Termometer alkohol adalah termometer yang menggunkan alkohol sebagai media pengukur, yang merupakan alternatif dari termometer air raksa dengan fungsi yang sama. Tetapi tidak sama seperti air raksa dalam termometer kaca. Isi termometer alkohol tidak beracun dan akan menguap dengan cukup cepat. Ruang di bagian atas cairan merupakan campuran dari nitrogen dan uap dari cairan.

Dengan meningkatnya suhu maka volumenya naik. Cairan yang digunakan dapat berupa etanol murni atau asetat isoamyl, tergantung pada produsen dan pekerjaan yang berhubungan dengan suhu. Karena termometer ini adalah transparan, maka cairan yang dibuat harus terlihat dengan penambahan pewarna merah atau biru. Termometer ini hanya bisa mengukur suhu badan makhluk hidup (manusia dan hewan). Termometer ini tidak bisa mengukur yang tinggi suhunya di atas 78 °C.

Satu setengah dari gelas yang mengandung kaplier biasanya diberi label yang berlatar belakang bewarna putih dan kuning untuk membaca skala. Dalam penggunaan termometer alkohol ini diatur oleh titik didih cairan yang digunakan. Batas dari termometer etanol ini adalah 78 °C, dan bermanfaat untuk mengukur suhu di siang hari, malam hari dan mengukur suhu tubuh. Termometer alkohol ini adalah yang paling banyak digunakan karena bahaya yang ditimbulkan sangat kecil ketika terjadi kasus kerusakan pada termometer.

  1. Termometer Kaca

Dalam pengamatan meteorologi dan klimatologi, umumnya digunakan termometer kaca (liquid-in-glass thermometer) untuk peralatan Konvensional dan termometer PT-100 untuk peralatan-peralatan digital. Termometer kaca (liquid-in-glass thermometer) umumnya menggunakan Air raksa (mercury) untuk pengukuran temperatur diatas suhu freezing point (-38.3 0C) dan menggunakan alkohol untuk pengukuran yang memiliki jangkauan ukur dibawah/sekitar freezing point.

  1. Termometer Galilleo

Termometer Galileo (atau termometer Galilea), dinamai fisikawan Italia, Galileo Galilei, adalah termometer yang terbuat dari gelas silinder tertutup berisi cairan bening dan serangkaian benda yang kerapatannya sedemikian rupa sehingga mereka naik atau turun sesuai perubahan suhu. Di dalam cairan digantungkan sejumlah beban. Umumnya beban tersebut dilekatkan pada bola kaca tersegel yang berisi cairan berwarna untuk efek estetika. Saat suhu berubah, kerapatan cairan di dalam silinder turut berubah yang menyebabkan bola kaca bergerak timbul atau tenggelam untuk mencapai posisi di mana kerapatannya sama dengan cairan sekelilingnya atau terhenti oleh bola kaca lainnya.

Termometer Galilea bekerja dengan prinsip daya apung. Daya apung sendiri menentukan apakah suatu benda mengapung atau tenggelam dalam cairan, serta memberi penjelasan mengapa perahu yang terbuat dari baja bisa mengapung (sementara batangan baja padat dengan sendirinya akan tenggelam). Satu-satunya faktor yang menentukan apakah suatu objek besar naik atau turun dalam suatu cairan tertentu, berkaitan dengan kerapatan objek terhadap kerapatan cairan di mana ia ditempatkan. Jika massa benda lebih besar dari massa cairan pengisi, objek tersebut akan tenggelam. Jika massa benda kurang dari massa cairan pengisi, objek tersebut akan mengapung.

  1. Termometer Termistor

Termistor (adalah alat atau komponen atau sensor elektronika yang dipakai untuk mengukur suhu. Prinsip dasar dari termistor adalah perubahan nilai tahanan (atau hambatan atau werstan atau resistance), jika suhu atau temperatur yang mengenai termistor ini berubah. Termistor ini merupakan gabungan antara kata termo (suhu) dan resistor (alat pengukur tahanan). Termistor NTC yang tersambung pada kabel terisolasi.

Termistor ditemukan oleh Samuel Ruben pada tahun 1930, dan mendapat hak paten di Amerika Serikat dengan nomor #2.021.491. Ada dua macam termistor secara umum: Posistor atau PTC (Positive Temperature Coefficient), dan NTC (Negative Temperature Coefficient). Nilai tahanan pada PTC akan naik jika perubahan suhunya naik, sementara sifat NTC justru kebalikannya.

Kelebihan Termistor :

  1. Sensitifitas terhadap perubahan suhu kecil sangat tinggi.
  2. Ukuran kecil, mudah dibawa.

Kelemahan Termistor :

  1. Skala yang digunakan non linear.
  2. Mudah rusak dan rapuh.
  3. Sulit dibaca, bila sudah lama kaca menjadi keruh.
  1. Termometer Inframerah

Termometer Infra Merah menawarkan kemampuan untuk mendeteksi temperatur secara optik selama objek diamati, radiasi energi sinar infra merah diukur, dan disajikan sebagai suhu. Mereka menawarkan metode pengukuran suhu yang cepat dan akurat dengan objek dari kejauhan dan tanpa disentuh – situasi ideal dimana objek bergerak cepat, jauh letaknya, sangat panas, berada di lingkungan yang bahaya, dan/atau adanya kebutuhan menghindari kontaminasi objek (seperti makanan/alat medis/obat-obatan/produk atau test,dll.). Produk pengukur suhu infra merah tersedia di pasaran. Mulai dari yang fleksibel hingga fungsi-fungsi khusus / Termometer standar, hingga sistem pembaca yang lebih komplek dan kamera pencitraan panas. Ini adalah citra/gambar dari termometer infra merah khusus industri yang digunakan memonitor suhu material cair untuk tujuan quality control pada proses manufaktur.

Kelebihan Termometer Infra merah :

  1. Non-kontak pengukuran temperatur tidak berpengaruh pada objek yang diukur.
  2. Cepat respon dan pergerakan benda dapat diukur dan suhu transien.
  3. Keakuratan pengukuran, resolusi tinggi kecil.
  4. Rentang pengukuran besar.
  5. Suhu pengukuran wilayah kecil.
  6. Bisa menjadi titik waktu yang sama, garis, suhu permukaan.
  7. Dapat diukur suhu mutlak, kelembaban relatif dapat diukur.

Kelemahan Termometer Infra Merah :

  1. Paparan terhadap pengaruh temperatur pada suhu objek yang diukur.
  2. Tidak cocok untuk mengukur suhu transien.
  3. Tidak mudah untuk mengukur benda bergerak.
  4. Rentang pengukuran tidak cukup luas, dan perlengkapan.
  5. Tidak cocok untuk mengukur beracun, tekanan tinggi, dan kesempatan berbahaya.
  1. Termometer Spring

Menggunakan sebuah coil (pelat pipih) yang terbuat dari logam yang sensitif terhadap panas, pada ujung spring terdapat pointer. Bila udara panas, coil (logam) mengembang sehingga pointer bergerak naik, sedangkan bila udara dingin logam mengkerut dan pointer bergerak turun. Secara umum termometer ini paling rendah keakuratannya di banding termometer bulb dan digital. Penggunaan termometer spring harus selalu melindungi pipa kapiler dan ujung sensor (probe) terhadap benturan/gesekan. Selain itu, pemakaiannya tidak boleh melebihi suhu skala dan harus diletakkan di tempat yang tidak terpengaruh getaran.

  1. Termokopel

Pada dunia elektronika, termokopel adalah sensor  suhu yang banyak digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik (voltase). Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1 °C. Termokopel paling cocok digunakan untuk mengukur rentangan suhu yang luas, hingga 2300°C. Sebaliknya, kurang cocok untuk pengukuran dimana perbedaan suhu yang kecil harus diukur dengan akurasi tingkat tinggi, contohnya rentang suhu 0–100 °C dengan keakuratan 0.1 °C. Untuk aplikasi ini, Termistor dan RTD lebih cocok.

Contoh Penggunaan Termokopel yang umum antara lain :

  1. Industri besi dan baja.
  2. Pengaman pada alat-alat pemanas.
  3. Untuk termopile sensor radiasi.
  4. Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, salah satu aplikasi termopile.

Kelebihan Termokopel :

  1. Layar mudah dibaca tidak mudah keruh, skala terlihat jelas.
  2. Tahan lama, tidak mudah rusak.
  3. Respon terhadap perubahan suhu, sangat cepat diterima.
  4. Lebih akurat.
  5. Dapat mengukur variasi suhu lebih dari jarak kurang dari 1 cm.
  6. Kelemahan Termokopel.
  7. Hanya mengukur perbedaan suhu.
  8. Sulit untuk mengkalibrasi.
  9. Perlengkapan tambahan cenderung mahal.
  1. Termometer Digital Pacifier

Jika balita sering menggunakan pacifier atau empeng, maka dapat menggunakan termometer yang berbentuk seperti empeng ini. Si balita hanya tinggal menghisap/menyedot termometer tersebut sampai suhu tubuh terdeteksi oleh termometer. Hasil dari pengukuran akan tampak pada layar kecil di bagian depan termometer. Untuk di Indonesia sendiri belum diketahui apakah termometer jenis ini sudah tersedia atau belum. Walaupun tampak lebih mudah digunakan, ada beberapa kekurangan dari termometer ini yaitu termometer ini tidak dianjurkan untuk bayi usia dibawah 3 bulan & untuk penggunaan supaya hasilnya akurat maka si balita harus menghisap termometer tersebut dalam jangka waktu yang lebih lama, sekitar 3 menit. Pada sebagian anak-anak maka hal ini dapat menyulitkan.

  1. Termometer Telinga Digital

Termometer telinga digital atau bisa juga disebut termometer ‘tympanic’ menggunakan sinar infra merah untuk mengukur suhu tubuh didalam lubang telinga. Jika digunakan secara tepat, termometer telinga ini dapat mengukur suhu tubuh secara cepat & akurat, bahkan kadang hanya dalam waktu beberapa detik saja. Hasil pengukuran akan tampak pada layar kecil di bagian atas termometer. Termometer telinga ini juga ditenagai oleh batere kecil serta sesuai untuk bayi diatas usia 3 bulan, anak-anak serta orang dewasa. Termometer telinga digital tidak di anjurkan untuk digunakan pada bayi usia dibawah 3 bulan karena pada usia tersebut lubang telinga bayi masih terlalu kecil. Termometer telinga digital ini juga biasanya memiliki harga yang lebih mahal dibandingkan termometer digital jenis lain.

Kelebihan Termometer Telinga :

  1. Cepat dalam merespon suhu tubuh.
  2. Ketajaman pengukuran akurat.
  3. Sudah menggunakan inframerah

 Kelemahan Termometer Telinga :

  1. Sangat terpengaruh oleh kotoran teling.
  2. Keakuratan dapat terganggu oleh posisi yang tidak benar.
  1. Termometer Strip

Termometer strip mengandung cairan Kristal yang dapat bereaksi terhadap panas. Cukup tempelkan saja termometer tersebut pada bagian dahi, maka termometer strip tersebut akan mendeteksi suhu tubuh melalui perubahan warna pada cairan. Termometer strip ini dapat digunakan untuk bayi, anak-anak serta orang dewasa. Akan tetapi hasil pengukuran termometer strip ini tidak terlalu akurat. Jadi jika anda menginginkan hasil pengukuran yang lebih akurat, lebih baik gunakan termometer digital. Untuk di Indonesia sendiri belum diketahui apakah termometer jenis ini sudah tersedia atau belum.

  Sumber : http://rahma-rosalina.blogspot.com/2014/01/jenis-jenis-termometer.html

Categories: IPA | Tinggalkan komentar

^^ Respirasi ^^

Respirasi adalah suatu proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik menjadi CO2, H2O dan energi. Namun demikian respirasi pada hakikatnya adalah reaksi redoks, dimana substrat dioksidasi menjadi CO2 sedangkan O2 yang diserap sebagai oksidator mengalami reduksi menjadi H2O. Yang disebut substrat respirasi adalah setiap senyawa organik yang dioksidasikan dalam respirasi, atau senyawa-senyawa yang terdapat dalam sel tumbuhan yang secara relatif banyak jumlahnya dan biasanya direspirasikan menjadi CO2 dan air. Sedangkan metabolit respirasi adalah intermediat-intermediat yang terbentuk dalam reaksi-reaksi respirasi.

Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.

Ditinjau dari kebutuhannya akan oksigen, respirasi dapat dibedakan menjadi:

a. respirasi aerob yaitu respirasi yang menggunakan oksigen bebas untuk mendapatkan energi

hal2

b. respirasi anaerob atau biasa disebut dengan proses fermentasi yaitu respirasi yang tidak menggunakan oksigen namun bahan bukunya adalah seperti karbohidrat, asam lemak, asam amino sehingga hasil respirasi berupa karbon dioksida, air dan energi dalam bentuk ATP.

      Perbedaan Respirasi Aerob dengan Respirasi Anaerob

Screen Shot 2012-08-26 at 8.47.37 PM

Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan tinggi. Terdapat beberapa substrat respirasi yang penting lainnya diantaranya adalah beberapa jenis gula seperti glukosa, fruktosa, dan sukrosa; pati; asam organik; dan protein (digunakan pada keadaan & spesies tertentu).
Secara umum, respirasi karbohidrat dapat dituliskan sebagai berikut:

        C6H12O6 + O2 6CO2 + H2O + energi

Reaksi di atas merupakan persamaan rangkuman dari reaksi-reaksi yang terjadi dalam proses respirasi.

          Sumber : http://marwanard.blogspot.com/2011/11/respirasi.html

Categories: IPA | Tinggalkan komentar

^^ Fotosintesis ^^

Fotosintesis merupakan perubahan energi cahaya menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa. Sumber energi cahaya alami adalah matahari yang memiliki spektrum cahaya tampak, dari ungu sampai merah, infra merah, dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis.

human ecology

Pada proses fotosintesis yang terjadi di dalam daun, terjadi reaksi kimia antara senyawa air (H2O) dan karbon dioksida

(CO2) dibantu oleh cahaya matahari yang diserap oleh klorofil menghasilkan oksigen (O2) dan senyawa glukosa (C6H12O6). Glukosa adalah makanan bagi tumbuhan. Oksigen yang dihasilkan pada proses fotosintesis sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan.

Fotosintesis

      Fungsi Fotosintesis

Proses fotosintesis merupakan bagian penting bagi kehidupan, karena:

  • Sebagai sumber energi bagi semua mahluk hidup.
  • Pertumbuhan dan hasil tumbuh dipengaruhi oleh kecepatan fotosintesis.
  • Diperlukan untuk sintesis berbagai senyawa organic yang diperlukan.
  • Menyediakan oksigen bagi kehidupan.

Fungsi Fotosintesis sebagai berikut: Fungsi utama fotosintesis untuk memproduksi zat makanan berupa glukosa. Glukosa menjadi bahan bakar dasar pembangun zat makanan lainnya, yaitu lemak dan protein dalam tubuh tumbuhan. Zat-zat ini menjadi makanan bagi hewan maupun manusia. Oleh karena itu, kemampuan tumbuhan mengubah energi cahaya (sinar matahari) menjadi energi kimia (zat makanan) selalu menjadi mata rantai makanan.
Fotosintesis membantu membersihkan udara, yaitu mengurangi kadar CO2 (karbon dioksida) di udara karena CO2 adalah bahan baku dalam proses fotosintesis. Sebagai hasil akhirnya, selain zat makanan adalah O2 (Oksigen) yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan. Kemampuan tumbuhan berfotosintesis selama masa hidupnya menyebabkan sisa-sisa tumbuhan yang hidup masa lalu tertimbun di dalam tanah selama berjuta-juta tahun menjadi batubara menjadi salah satu sumber energi saat ini.

  • Reaksi terang Fotosintesis

Berlangsung di dalam membran tilakoid di grana. Grana adalah struktur bentukan membran tilakoid yang terbentuk dalam stroma, yaitu salah satu ruangan dalam kloroplas. Di dalam grana terdapat klorofil, yaitu pigmen yang berperan dalam fotosintesis. Reaksi terang di sebut juga fotolisis karena proses penyerapan energi cahaya dan penguraian molekul air menjadi oksigen dan hidrogen.

  • Reaksi gelap Fotosintesis

Berlangsung di dalam stroma. Reaksi yang membentuk gula dari bahan dasar CO2 yang diperoleh dari udara dan energi yang diperoleh dari reaksi terang. Tidak membutuhkan cahaya matahari, tetapi tidak dapat berlangsung jika belum terjadi siklus terang karena energi yang dipakai berasal dari reaksi terang.

Ada dua macam siklus Fotosintesis siklus Calvin-Benson dan siklus hatch-Slack :

  • Pada siklus Calvin-Benson, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon tiga, yaitu senyawa 3-fosfogliserat. Siklus ini dibantu oleh enzim rubisco.
 siklus Calvin-Benson Fotosintesis
 siklus Calvin-Benson
  • Pada siklus hatch-Slack, tumbuhan menghasilkan senyawa dengan jumlah atom karbon empat. Enzim yang berperan adalah phosphoenolpyruvate carboxylase. produk akhir siklus gelap diperoleh glukosa yang dipakai tumbuhan untuk aktivitasnya atau disimpan sebagai cadangan energi.
siklus hatch-Slack Fotosintesis
siklus hatch-Slack Fotosintesis

Faktor Yang Menentukan / Mempengaruhi Laju Fotosintesis

            Proses fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor yaitu faktor yang dapat memengaruhi secara langsung seperti kondisi lingkungan maupun faktor yang tidak memengaruhi secara langsung seperti terganggunya beberapa fungsi organ yang penting bagi proses fotosintesis.[1] Proses fotosintesis sebenarnya peka terhadap beberapa kondisi lingkungan meliputi kehadiran cahaya Matahari, suhu lingkungan, konsentrasi karbondioksida (CO2). Faktor lingkungan tersebut dikenal juga sebagai faktor pembatas dan berpengaruh secara langsung bagi laju fotosintesis.
Faktor pembatas tersebut dapat mencegah laju fotosintesis mencapai kondisi optimum meskipun kondisi lain untuk fotosintesis telah ditingkatkan, inilah sebabnya faktor-faktor pembatas tersebut sangat memengaruhi laju fotosintesis yaitu dengan mengendalikan laju optimum fotosintesis. Selain itu, faktor-faktor seperti translokasi karbohidrat, umur daun, serta ketersediaan nutrisi memengaruhi fungsi organ yang penting pada fotosintesis sehingga secara tidak langsung ikut memengaruhi laju fotosintesis.
Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:

  • Intensitas cahaya. Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
  • Konsentrasi karbon dioksida. Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
  • Suhu. Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
  • Kadar air. Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
  • Kadar fotosintat (hasil fotosintesis). Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
  • Tahap pertumbuhan. Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.

Sumber :  Buku IPA kelas VII SMP/MTs kurikulum 2013, dan http://www.terlambat.info/2012/11/artikel-fotosintesis-pengertian-proses.html

Categories: IPA | 2 Komentar

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.